Setelah Shen Fanxing mengakhiri telepon, ia menarik napas panjang. Ia merasa bahwa berbicara dengan Bo Jingchuan benar-benar terlalu menghabiskan energi. Ia tahu bahwa dirinya tidak bodoh. Setelah bertahun-tahun berjuang dalam masyarakat, ia terbilang sudah bisa menangani semua hal. Namun, mengapa ia merasa buntu setelah menghadapi Bo Jingchuan? Shen Fanxing sudah menantikan panggilan ini sejak sebelum tidur tanpa mempedulikan isi percakapan mereka nantinya. Sekarang, setelah mereka menyudahi panggilan itu, kenapa ia tiba-tiba merasa kosong? Perasaan apa ini? Tidak ada lagi yang ia nantikan.
Tampaknya seorang Shen Fanxing benar-benar tidak bisa duduk diam. Ketika sibuk, ia tidak merasa kekurangan suatu apapun. Namun, sekarang setelah ia tidak disibukkan pekerjaan apapun, barulah ia merasa... kesepian. Ia merasa sendiri dan tidak memiliki apa pun. Perasaan kosong seperti ini benar-benar tidak nyaman untuknya.
