Kakek Bo yang duduk di sofa tunggal terbatuk canggung. Ia lalu bertanya dengan suara agung bercampur kekakuan yang tidak wajar, "Kalian para wanita apa memang kalau berbicara tidak tahu tempat seperti ini?"
Nenek Bo menggenggam tangan Shen Fanxing, menariknya ke belakang tubuhnya lalu melirik Kakek Bo, "Kalian para pria sekalinya tertarik langsung menggendong wanita dan melakukan ini itu tanpa tahu tempat. Dan sekarang kamu mengeluh karena kami para wanita yang hanya berbicara seperti ini?"
Wajah Kakek Bo merah padam, "... Apanya melakukan ini itu tidak tahu tempat?! Kamu…"
"Kenapa? Apa sekarang kamu ingin menyuruhku mengingat perbuatan muliamu saat itu?" balas Nenek Bo lagi. Ia menatap lurus mata Kakek Bo tanpa merubah raut wajahnya, seolah-olah dirinya bukan salah satu pemeran utama di dalamnya.
