"Sepertinya penyakit Bibi Ketiga memang tidak ringan. Setelah pulang, bibi harus meminum lebih banyak obat. Oh ya, apa di rumah kalian ada pil? Kalau tidak, aku akan menyuruh orang untuk mengirim satu truk pil ke rumah Bibi Ketiga," kata Bo Jingxing.
Satu Truk… Pil? Hampir seluruh yang berada di meja tidak bisa menahan tawanya setelah mendengar perkataan Bo Jingxing. Tuan Muda Kedua terlalu berbisa rupanya.
Wajah Yuan Huixin pun berkedut dan akhirnya tidak bisa menahannya lagi. Sementara raut wajah Bo Zirao yang mendengar Bo Jingxing menyindir ibunya juga terlihat pahit. Ia berkata, "Kakak Kedua, kamu keterlaluan… Bagaimanapun juga, ibuku adalah tetua kalian."
"Memangnya aku berkata apa? Ibumu sakit, jadi aku menyuruhnya meminum banyak obat, apa itu salah? Menghormati orang tua memang benar, tapi harus melihat apa dia seharusnya perlu dihormati atau tidak. Aku berpikir kalau menghormatinya…" Memangnya dia pantas? Batin Bo Jingxing.