Perkataan Lan Yingying baru terlontar separuh, namun percikan air tiba-tiba mendarat di wajahnya. Napas semua orang seketika tercekat karena kejadian yang sangat cepat ini. Mereka memandang kemunculan Shen Fanxing dengan wajah yang tercengang, lalu dengan tenang menarik gelas anggur di tangan mereka masing-masing. Lan Xianxian pun juga terkejut. Ia bergegas maju dan menahan lengan Shen Fanxing. Padahal ia ketakutan, tapi masih ingin berdiri di depan Shen Fanxing untuk melindunginya. Hati Shen Fanxing pun menjadi hangat dibuatnya. Dulu saat Kakek Bo mendorong Lan Xianxian ke sisinya, ia menolak. Kecuali urusannya sendiri, ia tidak pernah terbiasa mencampuri urusan orang lain. Belakangan ini, ia sepertinya benar-benar berhasil dalam hal melampaui sendiri kebiasaannya.
Bo Jingchuan yang berjalan perlahan, dengan peka menyadari sedikit gerakan samar di dalam mata Shen Fanxing. Sudut bibirnya pun sedikit terangkat. Dasar wanita kecil yang perasa, batinnya.