Sementara itu, Bo Jingxing duduk di samping Kakek Bo. Keringat dingin tidak berhenti mengucur di keningnya. Sudut mulutnya menarik otot wajahnya dan tidak berhenti berkedut.
Kamu bilang 'tidak takut'? Bahkan hal mendasar soal bermain catur, seperti pion kuda bergerak ke arah mana, pion prajurit yang hanya bergerak dua langkah diagonal baik ke kiri ataupun ke kanan dan bisa digunakan untuk menyerang raja musuh saja tidak tahu. Lalu, kamu masih berkata 'tidak takut'? Ini sih namanya 'tidak bisa'! Huh?! Dari mana datangnya rasa percaya diri yang tinggi itu?! Tutur Bo Jingxing dalam hati.
"Kakak ipar… kapan kamu mulai bermain catur?" Bo Jingxing akhirnya tidak tahan untuk bertanya. Ia menutupi matanya tidak berani melihat kacaunya permainan di atas papan catur itu.