Dia menyuruhku untuk jangan meributkan hal ini… Batin Shen Fanxing.
Sementara itu, rasa bersalah dan permintaan maaf berdiri berdampingan di hati Bo Jingchuan yang membuat hatinya patah menjadi berkeping-keping. Ia pun meletakkan Shen Fanxing di dalam pelukannya dan menekan kepalanya pada dadanya dengan lembut.
"Maaf, itu salahku…" ucap Bo Jingchuan. Ia pun mencium bulu mata Shen Fanxing yang agak bergetar, lalu berpindah kelopak matanya, pipinya dan bibirnya. Ia seperti sedang bersemangat untuk membuktikan sesuatu. Ia sangat ingin mendapatkan pengampunan Shen Fanxing.
Shen Fanxing pun membiarkan Bo Jingchuan menciumnya, namun ia tidak memberikan balasan apa pun untuknya. Saat ini, ia sama sekali tidak tahu sikap seperti apa yang pantau ketika menghadapi hal semacam ini.
"Ini salahku… Kamu boleh bertengkar denganku, kamu memiliki hak itu… Pukul aku, ya? Selama kamu meluapkan amarahmu…" tutur Bo Jingchuan.