"Hm? Apa yang kamu ingin ketahui?" tanya Bo Jingchuan lagi. Tagan besarnya yang memegang tangan Shen Fanxing perlahan bergerak. Jari-jari panjangnya sedikit demi sedikit masuk ke dalam celah-celah jemari Shen Fanxing hingga akhirnya bertaut seluruhnya. Gerakan merayu itu benar-benar membakar jiwa. Semua para wanita di sana benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskan suasana hati mereka sendiri saat ini. Iri, dengki, dan benci. Tentu saja, mereka membenci Bo Jingchuan yang merayu 'pria nakal' mereka.
Meskipun mereka berdua sudah terbilang saling mengenal, tapi saat ini, mau tidak mau dikatakan bahwa Shen Fanxing lagi-lagi tergoda oleh Bo Jingchuan. Ia diam-diam menggertakkan giginya. Lalu, ia mencoba mengembalikan sedikit akal sehatnya dan mengangkat wajahnya yang agak tersipu melihat pria itu. Ia berkata, "Aku ingin tahu, mengapa… kamu tiba-tiba ingin memelukku?"