"Bo Jingchuan, katakan kalau kamu mencintaiku…" ucap Shen Fanxing. Suaranya terdengar sangat serius, sama sekali bukan nada bicara mengejek yang baru saja digunakannya saat bersama Bo Jingchuan.
Bo Jingchuan pun agak terdiam. Ia menunduk melihat Shen Fanxing yang juga sedang mendongak memandangnya. Terdapat keseriusan dan kesungguhan di mata wanita itu, bahkan terdapat harapan yang tidak ditutupinya sama sekali. Untuk beberapa saat, ia mengangkat sudut bibirnya, lalu mendekatinya dan mencium lembut kelopak matanya.
"Aku mencintaimu, aku mencintaimu…" ucap Bo Jingchuan.
Bulu mata Shen Fanxing bergetar ringan, sudut bibirnya terangkat menampilkan senyum samar di sana. Ia tersenyum memandang Bo Jingchuan sangat lama hingga akhirnya ia mendekat dan mencium bibir pria itu. Bo Jingchuan pun menahan ciuman ini.
"Kenapa tiba-tiba menanyakan ini, hm?" tanya Bo Jingchuan. Bibir Shen Fanxing tampak membengkak merah karena ciumannya.