Su Heng memperhatikan Shen Fanxing dalam diam. Wanita itu duduk miring dengan salah satu tangannya menyentuh tangan lainnya, semenntara kepalanya yang menunduk itu menunjukkan kecantikan alami. Pipi putihnya tampak mulus, bulu matanya yang panjang bergetar lembut seiring ia membaca dan memutar wajahnya. Penampilannya tampak tenang dan menawan.
Hati Su Heng sedikit bergemuruh. Ia memandang Shen Fanxing dengan jarak yang begitu dekat, namun ia tidak memiliki hak untuk menyentuhnya. Matanya tanpa tersadar kembali tertuju pada cincin yang melingkar di jari wanita itu. Ia pun mengencangkan bibirnya dan bertanya, "Kamu benar-benar akan menikah?"
Shen Fanxing tidak memiliki ekspresi lebih di wajahnya, bahkan ia tidak mengedipkan matanya ketika mendengar pertanyaan Su Heng. Ia hanya terus menunduk dan berkata dengan datar, "Untuk apa aku membohongimu?"