Shen Fanxing menarik pandangannya. Ia mengangkat gelas dan meletakkannya di mulutnya, menutupi makna tersembunyi di matanya.
"Kenapa? Itu tidak mungkin tercapai karena keinginan kalian terlalu tinggi. Kalian tergesa-gesa dan tidak mendengar pendapat orang lain. Bukannya semua itu alasan?" jawab Shen Fanxing.
Su Kong memicingkan matanya mencoba melihat dengan jelas sorot mata Shen Fanxing. Namun, Shen Fanxing sengaja menyembunyikannya, sehingga Su Kong tidak mengetahui itu.
"Apa yang kamu katakan?! Kalau berbisnis seperti kamu yang pengecut begitu, untuk apa berbisnis di plaza?! Kalau kamu masih egois, jangan lagi mengatakan omong kosong!" kata Jiang Rongrong yang memarahi Shen Fanxing. Ia sama sekali tidak menutupi rasa jijiknya sedikit pun pada cucunya satu itu.
Namun, Shen Fanxing tidak memiliki banyak ekspresi di wajahnya. Matanya terkulai tidak peduli dan ia menyesap ringan air minum di gelas tersebut.