Hati Shen Fanxing tiba-tiba melompat melihat tatapan Bo Jingchuan. Ia sudah terbiasa akan sikap acuh tak acuh, keunikan, dan kelembutan yang diberikan pria itu kepadanya. Namun terkadang, sisi lain yang tidak sengaja terungkap oleh pria itu menyadarkan dirinya bahwa pria di hadapannya saat ini pasti memiliki sisi lain yang belum dilihatnya. Tangan pria itu yang melingkar di pinggangnya berangsur mengendur. Napasnya sendiri masih terengah-engah dengan suhu panasnya.
"Aku akan pergi mengangkat telepon dulu," kata Shen Fanxing. Bo Jingchuan menunduk melihatnya. Tanpa berkata-kata, Shen Fanxing secara sadar mundur dari pelukan Bo Jingchuan dan pria itu juga tidak menahannya. Kemudian Bo Jingchuan berbalik dan mengikuti Shen Fanxing keluar dari dapur.
Shen Fanxing mengangkat teleponnya. Dari awal, ia sudah melihat siapa yang menghubunginya dari layar ponselnya.
