Shen Fanxing tidak hentinya menggesekkan bibirnya pada bibir tipis dan dingin Bo Jingchuan. Akhirnya, ia menjulurkan lidahnya, membuka bibir dan deretan gigi Bo Jingchuan, hampir tidak ada kecacatan sedikit pun di dalamnya.
Setelah Shen Fanxing menyapu gigi Bo Jingchuan dan menjerat ujung lidahnya, ia melangkah mundur sedikit dengan terengah-engah. Ujung hidung keduanya masih melekat satu sama lain. Ia menatapnya dari jarak yang dekat. Napas hangat dan manis miliknya berembus tidak karuan terjerat dengan napas berat Bo Jingchuan. Bulu mata panjang dan tipisnya tampak sedikit gemetaran.