Di bawah pohon rindang, di luar panti asuhan.
"Aku selalu menunggu kamu mencariku," celetuk Shen Fanxing dengan wajah yang tampak tenang.
Ji Yi mengerutkan bibirnya, lalu tersenyum tipis, "Akhir-akhir ini aku sedang sibuk menulis lagu. Tidak ada waktu untuk mencarimu."
Shen Fanxing menyipitkan matanya dan berkata, "Benarkah? Melihat penampilanmu, seharusnya lagunya cukup memuaskan."
Ji Yi menganggukkan kepalanya. Ia menghirup napas dalam-dalam, seolah segala yang mengganggunya telah sirna. Kemudian, ia bercerita, "Sejak kecil hingga dewasa, aku tidak berani mengatakan kalau aku mahir dalam segala alat musik, tapi aku juga sangat mengenalnya. Ibuku sangat tegas kepadaku, tapi aku menyukainya. Terkadang, aku memiliki keinginan untuk memberontak. Aku telah menulis banyak lagu, tapi semua ditolak mentah-mentah oleh ibuku. Satu keinginan dalam benakku adalah aku ingin mengekspresikan diriku, aku ingin melampauinya. Namun hasilnya…"