"Aku menyuruhmu menggendongnya dengan benar. Kamu tidak dengar ya?" ujar Bo Jingchuan dengan suara tajam.
Bo Jingxing menggertakkan giginya sekali lagi. Kemudian, ia pun mengulurkan tangannya untuk menahan pantat Wanwan, lalu menggendongnya ke dalam pelukannya. Aku benar-benar tidak tahan akan aroma asam percintaan yang terpancar dari dua orang ini! Kalau aku tinggal lebih lama lagi, aku pasti ditakut-takuti oleh kakakku ini! Memangnya apa hebatnya pacaran?! Aku saja sudah menikah! jawabnya dalam hati.
"Aku pergi!" Dua kata itu terhempas begitu dingin. Bo Jingxing berjalan pergi menuju pintu dengan Wanwan digendongannya.
"Paman… Bibi…. Sampai jumpa… Bye bye…" kata Wanwan dengan manis sambil melambaikan tangannya ke arah Shen Fanxing dan Bo Jingchuan.
"Hei, adik sepupu, kamu harus mengubahnya. Bukan paman dan bibi, kamu harus memanggilnya kakak dan kakak ipar sepertiku," ujar Bo Jingxing.