"Kamu ini sungguh bertindak semaumu! Kamu ingin memecat seseorang karena tidak melayanimu sarapan?!" bentak Jiang Rongrong.
"Dia datang ke sini adalah untuk melayani orang! Kalau dia tidak melayani, maka artinya dia lalai. Kalau itu adalah zaman dulu, dia pasti sudah dipukuli sampai mati dengan tongkat! Tapi sekarang, semuanya diatur oleh lembaga hukum, aku juga hanya memecatnya saja," ujar Shen Fanxing dengan santai.
Sementara pelayan itu hampir tidak bisa berkata apa pun. Bagaimana bisa aku dibandingkan dengan orang-orang zaman dulu yang tidak memiliki hak asasi manusia?! Pikirnya.
Saat ini, Shen Qianrou akhirnya membuka suara, "Kakak, Xiao Lin baru saja membantuku menuang susu dan tidak sengaja mengabaikanmu. Lihatlah…"
"Atas dasar apa aku harus diabaikan? Aku kesal, aku tidak bisa mentolerirnya." Shen Fanxing melihatnya dengan malas.
"..."
"..."