Tidak sedikit anak muda yang menghadiri pesta malam ini tidak menikmati 'ocehan' kisah klasik ini. Mereka duduk di kursinya masing-masing dan mendengarkan grup teater itu dengan malas. Namun ketika mereka memperhatikan Kakek Pei begitu menikmatinya, grup teater itu justru tidak berani memainkannya dengan terburu-buru.
Shen Qianrou saat ini duduk di barisan depan. Raut wajahnya terlihat tidak sabar. Menurutnya, terlalu banyak kepalsuan dalam gerakan serta gestur teater itu. Ia mengatup-ngatupkan bibirnya seperti mulut ikan. Benar-benar tidak ada keindahan atau kekaguman yang merasuki hatinya. Terlebih karena dirinya duduk di barisan depan, 'ocehan-ocehan' itu justru menggema di dadanya dan membuatnya merasa sangat berisik.