Shen Fanxing menahan segala getaran dan keinginan yang berasal dari dalam tubuhnya agar tidak keluar. Ia berusaha berkata, "Cukup… cukup…."
Namun, telapak tangan hangat Bo Jingchuan menekan pinggang Shen Fanxing. Perlahan namun pasti, ujung jarinya yang sedikit dingin membuka ujung kemeja wanita itu. Seketika tangannya langsung menyentuh kulit pinggang wanita itu tanpa adanya pembatas yang menghalanginya.
Shen Fanxing menarik napas dalam-dalam dan matanya terbelalak sangat lebar. Tangan besar dan hangat itu mulai menjelajah di dalam kemejanya. Kulit halus dan lembut miliknya membuat Bo Jingchuan sangat puas hingga merasa seolah sedang terbang hingga ke kayangan.
"Cukup… Akan terjadi sesuatu kalau kamu terus melanjutkannya…" ucap Shen Fanxing sambil terengah-engah. Ia pun juga menekan punggung tangan Bo Jingchuan yang terpisahkan oleh pakaiannya itu.
