Shen Fanxing menarik napas panjang. Ia menggertakkan giginya dan menatap Bo Jingchuan lekat-lekat. Tiba-tiba, terselip tatapan licik di matanya.
"Kamu ingin memberikanku hadiah ya? Baiklah, aku menyukai alpaca," ujar Shen Fanxing.
Dahi mulus Bo Jingchuan-tiba berkerut. Ekspresi jijik yang begitu kentara terlihat di wajah tampannya. Ia lalu bersuara, "Alpaca?"
"Iya, alpaca. Aku sangat menyukainya," jawab Shen Fanxing sambil tertawa. Setelah selesai bicara, ia membuka pintu dan turun dari mobil, diikuti oleh Bo Jingchuan.