Seusai makan, Shen Fanxing awalnya ingin membantu membereskan meja makan. Namun, seorang pelayan berlari ke arahnya dan mengatakan ponsel di tasnya terus berdering. Karena pelayan tersebut khawatir akan deringan tersebut membuat baterai ponsel Shen Fanxing terkuras, ia pun datang memberitahunya.
Sebenarnya, sejak kemarin malam, pesan singkat dan telepon dari Su Heng tidak henti-hentinya mengganggu Shen Fanxing. Ia terus mengabaikannya, namun ia tidak mengira jika obsesi pria itu begitu dalam. Ia pun berjalan menuju tasnya berada dan mengambil ponselnya dari dalamnya. Namun, ketika melihat layar ponselnya, ia menyadari jika itu bukan Su Heng. Melainkan, Shen Defan, ayah kandungnya. Ia merasa itu aneh sekali.
Melihatnya, Shen Fanxing memicingkan matanya dan terdiam sejenak. Lalu, ia membawa ponselnya berjalan menuju teras ruang tamu dan mengangkat teleponnya.
"Ada urusan apa?" tanya Shen Fanxing dengan datar.