Shen Fanxing meremas kedua tangannya. Mata dingin dan jernih itu berkedip beberapa kali sebelum ia berkata, "Kamu marah lagi?"
"Aku hanya berbicara tentang sifat dasar manusia. KAlau Linlin adalah anakmu, maka aku tidak bisa merebut hakmu sebagai seorang ayah. Ibu Linlin tidak meninggal, dia masih berada di penjara. Karena dia masih hidup, kamu memiliki tanggung jawab untuk menjaganya. Aku tidak mungkin merebut suami seorang wanita, terlebih merebut ayah dari seorang anak."
Seseorang yang paling Shen Fanxing benci dalam hidupnya adalah orang ketiga yang menghancurkan sebuah keluarga. Jadi, ia tentu saja tidak mungkin membiarkan dirinya menjadi seperti itu.
Seiring mendengarkan perkataan Shen Fanxing, kelopak mata Bo Jingchuan dipenuhi oleh badai salju yang menyeramkan. Ia menatap wanita itu untuk waktu yang lama, suaranya yang rendah pun perlahan terdengar, "Menurutmu yang aku pedulikan adalah ini?"