Melihat sosok yang berdiri di luar ruang musik, Shen Fanxing segera beranjak dari tempatnya.
"Maaf membuatmu menunggu lama," kata Shen Fanxing pada Bo Jingchuan. Ia lalu berjalan ke depan Linlin dan mengusap kepala bocah kecil itu. Kemudian, ia menggendongnya dan berkata, "Ayo, bibi ajak kamu jalan-jalan keluar menghirup udara segar."
Bo Jingchuan berjalan ke arah Shen Fanxing dengan alis yang mengerut, lalu bertanya, "Barusan kamu yang bermain piano?"
"Hm, iya lah."
"....Lalu, kenapa kamu menggendong dia?" Suara Bo Jingchuan terdengar begitu dalam dan dingin. Ia menjulurkan tangannya berniat untuk menurunkan anak kecil yang ada di dalam gendongan Shen Fanxing. Sepasang mata dinginnya pun juga melihat ke arah anak kecil itu. Tapi, begitu ia melihat wajahnya, tiba-tiba alisnya menyatu sangat erat. Tatapannya terhenti pada wajah Linlin selama beberapa detik. Bayangan hitam kemudian perlahan menyelimuti di matanya yang gelap.