Punggung Shen Fanxing tidak bisa semakin mendekat ke arah dinding dan ia sedikit merasa kaku. Sepasang matanya dengan cepat melirik ke arah Bo Jingchuan sebelum akhirnya ia mengalihkan kepalanya ke samping.
Bo Jingchuan memperhatikan Shen Fanxing yang mencoba menghindarinya. Jari-jari hangatnya menyisir wajah Shen Fanxing yang putih dan bersih. Kemudian, jarinya yang sedikit melengkung itu menyentuh dagunya yang runcing, mengaitkan jemarinya ke dagu itu, lalu membawa wajah kekasihnya kembali ke hadapannya dan sedikit memaksanya untuk menatap matanya.
Shen Fanxing pun tidak memiliki cara lain selain hanya menatap Bo Jingchuan. Ia sedikit mengulum bibirnya. Mata gelap pria itu menatap lekat sepasang matanya, seolah ingin dirinya melihat segala darinya melalui tatapan mata yang begitu dalam.
"Apa kamu tahu aku ingin melakukan apa?" tanya Bo Jingchuan.
