Shen Fanxing pernah berkata bahwa dirinya ingin menyaksikan momen terpenting dalam hidup Bo Jingchuan. Ia pun berdiri di antara kerumunan itu sambil menatap lekat-lekat pria yang sedang berdiri di bawah sorot lampu paling terang saat ini. Kemunculan Bo Jingchuan malam ini layaknya seorang dewa yang turun dari langit yang menyelamatkan dirinya dari jurang yang curam.
Lagi pula, Shen Fanxing juga seorang wanita. Bagaimana ia tidak tersentuh hatinya ketika diselamatkan seperti ini? Tidak, tidak hanya malam ini. Itu dimulai sejak sosok Bo Jingchuan hadir dalam kehidupannya kala itu.
Sosok tegap Bo Jingchuan berdiri di podium tinggi dengan menampilkan keunikan tersendiri di wajahnya. Wajah tampan itu terlihat begitu tenang layaknya angin yang berhembus ringan, seolah ia mampu mengendalikan segala emosinya. Tegas namun tenang, lembut dan elegan, sikap apatis dan dingin, serta keseriusan yang begitu tajam.