Ekspresi halus Bo Jingchuan itu pun tertangkap di dalam mata Kakek Bo yang sedang bersandar di tempat tidur pasien. Seutas tali di hatinya seperti dimainkan dengan berat oleh sesuatu, matanya pun tercengang.
Kakek Bo sama sekali tidak pernah mengira bahwa cucunya, yang selalu tanpa ekspresi, seolah tidak pernah peduli tentang apa pun dan tidak akan tergerak oleh siapa pun, ternyata juga memiliki sisi seperti ini. Hanya saja, ketika melirik wanita di sampingnya, raut wajahnya kembali tenggelam seketika.
Bo Jingchuan menggendong Wanwan dengan satu tangan, sementara tangan lainnya merangkul Shen Fanxing. Mereka pun berjalan ke sisi tempat tidur pasien.
"Kamu khawatir kematianku belum cukup cepat, ya?" sindir Kakek Bo.
Tidak ada ekspresi apa pun pada wajah Shen Fanxing. Ia tidak marah, tidak sedih, tidak tersenyum, dan tidak juga merasa malu. Datar tanpa ekspresi.