"Menurutmu, kalau aku menyuruh Fanxing menolaknya, apa dia akan setuju?" tanya Ji Fengmian.
"Nona Muda sangat menghormati Anda. Kalau Anda tidak menyetujui dia pergi, dia pasti tidak akan pergi," jawab Paman Chu.
Ji Fengmian perlahan menarik bibirnya dan tersenyum ringan, "Benarkah?"
"Iya…" jawab Paman Chu ringan. Namun, setelah jeda beberapa detik, ia masih memandangi puncak kepala Ji Fengmian dan berkata lagi, "Tapi Nyonya, Nona Muda mendapatkan informasi dari empat bulan lalu… Kota Jing, perayaan ulang tahun Kakek Pei, ada begitu banyak kebetulan… Nona Muda menerima undangannya tanpa mengetahui apa-apa… Bukankah ini semacam tarik-ulur takdir?"
Tarik-ulur takdir… Batin Ji Fengmian. Namun, ia ingin putrinya hanya mengalami hal-hal biasa. Ia tidak ingin membiarkan Shen Fanxing terlibat di dalam intrik keluarga kerajaan. Ia hanya ingin anaknya tumbuh dengan damai, terlebih menjadi tua dengan nyaman dan bahagia. Ia pun tidak berkata-kata lagi.
