"Ibu… Ibu sedang bekerja keras. Tunggu ibu menghasilkan banyak uang maka ibu akan membawa Linlin untuk menyembuhkan mata Linlin. Setelah itu, ibu akan hidup bersama Linlin seterusnya… Jadi maaf, Linlin… Apa Linlin bisa memaafkan ibu?" Suara Ye Qingqiu terdengar serak. Air matanya diam-diam menetes, setetes demi setetes tidak berhenti membasahi lantai.
Kedua mata Linlin yang tanpa sorot itu bergerak. Air mata di dalamnya seolah membasuh mata gelap itu menjadi semakin cerah. Ia bertanya, "Apa kita akan hidup bersama?"
"Iya…" jawab Ye Qingqiu, "Ini adalah mimpi ibu. Apa Linlin mau?"
"Mau." Linlin mengangguk dengan kuat.
Ye Qingqiu membelai kepala Linlin. Dia melihat pandangan anaknya itu. Entah di mana wanita yang tidak berperasaan sebelumnya.