Bo Jingchuan sendiri membiarkannya pergi dan ia berjalan menuju dapur. Shen Fanxing berbaring di sofa, ia sangat mengantuk saat ini. Ketika aroma hangat nasi tercium, ia menggerakkan hidungnya yang sensitif, tetapi masih berbaring di sofa tanpa memindahkan tubuhnya. Sosok Bo Jingchuan tak lama kemudian muncul di depan pintu dapur dengan masih membawa kemewahan alami dalam pakaian rumahan yang dikenakannya. Keberadaannya berdiri di sana terasa sangat kuat.
"Makan…" kata Bo Jingchuan. Ia memegang dua serbet putih di antara jari-jari panjangnya dan menyeka noda air di tangannya dengan elegan.
Shen Fanxing memeluk bantal dan berbaring di sudut sofa. Mendengar suara itu, ia menoleh, dagunya menekan bantal, dan matanya mengedip dengan pelan. Ia lalu membuka mulut dan berkata dengan suaranya yang malas dan hangat, "Aku mengantuk…"