"Shen Fanxing! Lepaskan dia untukku!" Kakek Bo meraung.
Shen Fanxing mengedipkan matanya. Melihat mata Yuan Sichun yang mulai memutih, tangannya akhirnya sedikit mengendur. Begitu bisa menghirup udara segar, Yuan Sichun segera mulai menghirup napas panjang. Kepalanya yang kekurangan oksigen berangsur-angsur kembali berjalan, sorot matanya melihat Shen Fanxing, seolah benar-benar ingin menghabisinya.
Tapi akhirnya, Yuan Sichun masih takut terhadap Kakek Bo. Ia ingin membiarkan Kakek Bo melihat sifat asli Shen Fanxing, hatinya pun merasa agak bangga. Semakin seperti ini, Shen Fanxing semakin sulit melewati rintangan Kakek Bo.
Shen Fanxing tidak melewatkan provokasi yang tersirat di mata Yuan Sichun. Namun, Yuan Sichun mengandalkan Kakek Bo, jadi tidak merasa takut sana sekali. Yuan Sichun menekan suaranya dengan napas terengah, berniat untuk memancing Shen Fanxing, "Kakek menyuruhmu melepaskanku!"