Bo Jingchuan menunduk dan menatap Shen Fanxing. Ia mendekatinya dan mendekapnya ke dalam pelukannya. Keningnya menekan kening wanita itu, sementara telapak tangannya mengusap pinggang wanita itu dan perlahan masuk ke dalam celah pakaiannya. Hal itu membuat Shen Fanxing menggigit erat bibirnya.
Bo Jingchuan membungkuk dan menempel ke telinga Shen Fanxing, ia mencium telinga yang memerah itu, dan berkata pelan, "Fanxing… Aku sangat merindukanmu…"
Embusan napas Bo Jingchuan yang hangat menyembur di pipi Shen Fanxing. Suaranya yang serak dan menggoda membawa hasrat nafsu yang jelas. Rayuan maut ini membuat Shen Fanxing hampir tidak bisa mengendalikan dirinya untuk bersandar pada Bo Jingchuan. Namun, tidak boleh. Ia pun menghentikan tangan pria itu yang naik ke dadanya dan mengangkat kepalanya menatap sang pria. Tatapan memelas itu membuat hati Bo Jingchuan melunak.