"Selama aku tidak ingin menyerah, siapa pun tidak bisa mengendalikan pilihan dan hidupku!" ucap Shen Fanxing. Ia berdiri tegak, sosoknya yang tinggi dan ramping memancarkan cahaya yang membuat orang lain tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.
Kakek Bo juga melihatnya lama sebelum kemudian mencibir dan berkata, "Kamu tidak ingin menyerah? Bukannya kamu selalu mengatakan menyukai Jingchuan…?"
Lou Ruoyi yang berangsur-angsur tenang di pelukan Bo Sichen, ketika mendengar kalimat itu, ia pun tidak tahan untuk mencibir. Benar, cara lamanya diulang… batinnya.
"Jadi?" tanya Kakek Bo.
Shen Fanxing balik bertanya, "Kalau aku bersikeras ingin bersama A-Chuan, apakah Anda akan membiarkannya kehilangan sesuatu?"