Shen Fanxing bersandar di dinding, bibirnya yang merah terbuka dan tertutup untuk menghirup udara segar. Udara di hidungnya masih bercampur oleh aroma pria yang khas. Matanya yang berbintang memandang wajah pria tampan yang hanya berjarak sehelai kertas di depannya.
"Fanxing… Kamu harus ingat baik-baik kalau masa depanmu adalah aku, mengerti?"
Shen Fanxing terdiam sejenak, "Bisakah aku membantahnya?"
"Tidak bisa." Suara dalam Bo Jingchuan langsung memotong perkataan Shen Fanxing setelahnya.
"Tapi aku punya banyak teman, apakah kamu akan membatasi pergaulanku dengan mereka?"
Bo Jingchuan menunduk dan mencium telinga Shen Fanxing. Ia mengendus aroma unik yang tersebar dari leher istrinya. Mendengar perkataan Shen Fanxing, gerakannya berhenti sejenak dan napasnya menjadi agak berat.