"Yang membuat rumah ini tidak tenteram dari awal bukan dia. Dan orang yang tidak bisa memilih juga bukan aku," jawab Bo Jingchuan.
Bo Jingchuan mengerutkan keningnya. Setiap kata dan kalimat yang ia lontarkan seluruhnya terbungkus es dan sedikit demi sedikit membekukan udara serta hati seseorang. Hanya napas berat Kakek Bo yang tersisa dalam ruangan itu.
Setelah cukup lama, barulah Kakek Bo berkata lagi, "Bagaimana kalau aku harus memintamu membuat pilihan antara wanita itu dan aku?"
Suasana di ruang tamu kembali senyap. Shen Fanxing yang berdiri di belakangnya tiba-tiba menarik tangan Bo Jingchuan. Ia khawatir Bo Jingchuan mendadak akan membuat keputusan yang tidak bisa diganti. Bo Jingchuan menggenggam balik tangan Shen Fanxing, ia menatap Kakek Bo dengan ekspresi dingin.
"Kakek yakin ingin aku mengatakannya?" tanya Bo Jingchuan.