"Apa?! Terluka?!" tanya Xu Qingzhi. Benar saja, namanya juga seorang sahabat, sikap terkejut Xu Qingzhi membuat Shen Fanxing tenang.
"Apa yang terjadi?" lanjut Xu Qingzhi. Ia tidak memakan apelnya lagi, ia langsung mendekatkan wajahnya ke depan layar, berharap agar kepalanya bisa keluar dari layar itu.
"Ceritanya panjang, nanti aku ceritakan saat kamu datang. Tapi, aku sekarang tidak apa-apa, kamu jangan khawatir," jawab Shen Fanxing.
"Oh…" jawab Xu Qingzhi sambil menghela napas ringan. Kemudian, ia mengambil lagi apel yang baru saja diletakkannya.
Shen Fanxing hanya terkekeh, lalu bertanya asal, "Bagaimana kabarmu? Apa kamu tinggal sendiri dengan Li Mo? Dia sedang bekerja kan, lalu apa besok dia datang bersamamu?"
Gerakan mengunyah apel Xu Qingzhi berangsur-angsur menjadi pelan. Sepersekian detik selanjutnya, ekspresi wajahnya kembali seperti semula.