Sang Yu menggelengkan kepalanya. Ia mengenakan syal saat ini. Sepasang bulu matanya yang indah tertutupi oleh lapisan tipis tetesan air, terlihat memiliki keindahan yang lain. Namun, Gu Zeyan saat ini tidak memiliki keinginan untuk menikmati keindahan tersebut, ia pun menyentuh pakaian Sang Yu dengan ekspresi tenggelam. Rasa dingin seketika terasa di tangannya.
"Kamu berdiri di sini sejak tadi?!" tanya Gu Zeyan. Sang Yu menggigit bibirnya dan bungkam. Melihat Sang Yu tidak berencana banyak berbicara, ia pun mengulurkan tangannya dengan kesal dan menghapus lapisan air di bulu matanya. Telapak tangan hangatnya menyentuh kulit Sang Yu yang hampir menggigil membeku, terasa sangat hangat.
"Kenapa kamu sangat bodoh?!" tanya Gu Zeyan lagi.
Gerakannya sama sekali tidak lembut, malah membawa sedikit amarah. Namun, hati Sang Yu justru diselimuti oleh kehangatan. Ia mendongak melihat pria yang lebih tinggi darinya dan berkata dengan lembut, "Terima kasih…"