Bo Jingxing berdiri dari kursinya dan merebut salah satu kotak dari tangan pelayan. Kemudian, ia melihat Bo Sichen dan berkata dengan tidak puas, "Ayah, kamu terlalu pilih kasih. Kenapa hanya memberikan hadiah kepada kakak? Apa aku bukan putramu?"
Bo Sichen memegang gelas kaca bening di tangannya, menegaknya dengan acuh tak acuh, lalu berkata, "Kalau kamu butuh, kamu juga boleh mengambilnya beberapa."
Shen Fanxing menerima kotak yang diberikan pelayan. Ia membuka kotak tersebut di bawah tatapan 'semangat' beberapa orang di meja makan.
"Eh…" Nenek Bo membuka mulutnya, tetapi ia terlambat menghentikan gerakan Shen Fanxing.
