Tetapi kalau ini adalah paksaan, berbahaya, bertujuan, maka… maka lupakan saja. Aku tidak ingin setelah anakku lahir nanti kasih sayang ayahnya akan terbagi atau sama sekali tidak akan memiliki kasih sayang seorang ayah, pikir Xu Qingzhi dalam benaknya.
Setelah menelan rasa sakit di tenggorokannya, Xu Qingzhi mengangkat kembali ponselnya untuk menghubungi sebuah nomor dengan mantap. Telepon itu dengan cepat tersambung, di dalamnya terdengar suara wanita tua yang bahagia, "Cucu menantu, apa kamu sudah turun dari pesawat? Sudah ada orang di bandara yang…"
"Nenek…" Xu Qingzhi tiba-tiba memanggilnya dan memotong perkataan wanita tua itu.
Si wanita tua itu pun bingung, ia mendengar sikap Xu Qingzhi yang terasa sedikit aneh dan bertanya, "Ada apa, Nak?"
Xu Qingzhi menarik napas panjang, ia berusaha mengendalikan emosinya sebelum menjawab, "Nenek, maaf… Aku tidak… Aku tidak mencintai Li Mo. Anak ini hanyalah kecelakaan, jadi pernikahan ini… kami tidak menikah…"