Chereads / Tuan, Jangan Kejar Aku! / Chapter 2 - Gadis Tergoda Cinta

Chapter 2 - Gadis Tergoda Cinta

Mata dingin Shen Fanxing tergelincir. Ia kesakitan, tidak bisa berenang, dan tenggelam lebih lama dari Shen Qianrou. Ditambah lagi, ia baru saja bangun setelah tiga hari tidak sadar. Meskipun ia sekarang begitu marah, ia tidak bisa melepaskan amarahnya begitu saja.

"Kamu benar-benar licik," cibir Shen Qianrou.

"Tetapi, jika aku tidak melakukan ini, kamu tidak pernah tahu apa artinya merasa cukup? Itu karena kamu terus memegang Kak Heng dan tidak melepaskannya!"

"Shen Qianrou, di mana garis batasanmu?! Semua orang juga tahu kalau Su Heng adalah tunanganku! Apakah kamu idiot?!"

Shen Qianrou tertawa terpingkal-pingkal hingga tubuhnya berguncang. "Sejauh ini... Tidakkah Kakak merasa bahwa semua orang benar-benar idiot?"

Shen Fanxing hanya terdiam karena kehilangan kata-kata. Ia hanya menatap Shen Qianrou dengan dingin dan menggerutu dalam hati, Shen Qianrou benar. Semua orang benar-benar idiot! Jelas sekali ini penipuan yang kikuk dan kejam, tapi Su Heng masih terus saja percaya padanya tanpa syarat lagi dan lagi. Aku tidak bisa menunggu Shen Qianrou jatuh! Masih ada orang yang suka cintanya kandas? Bodoh! Sangat bodoh! Termasuk dia!

"Mengapa? Kakak tidak senang? Kalau begitu…"

Tiba-tiba wajah Shen Qianrou berubah. Ia mendadak memandang Shen Fanxing dengan lemah dan tak berdaya. Lalu, ia mengulurkan satu tangan untuk meraih lengan Shen Fanxing dan berkata, "Kakak, ini semua salahku…"

"Jangan sentuh aku!"

Shen Fanxing merasa jijik saat Shen Qianrou mendekatinya dengan ekspresi yang berubah drastis. Ia cepat-cepat mengangkat tangannya ke depan tubuhnya untuk menghalau satu tangan Shen Qianrou yang terulur. Namun, tubuh Shen Qianrou terhuyung sesaat hingga cangkir termos di tangannya yang lain jatuh ke tanah dengan keras. Air di termos itu pun tumpah hingga berceceran di mana-mana.

"Aah... Sakit!" pekik Shen Fanxing hingga suara lembutnya terdengar melengking.

"Fanxing, apa yang kamu lakukan?!"

Terdengar suara muram dari belakang Shen Fanxing. Ia seketika berbalik badan, tetapi sosok di pintu itu sudah bergegas maju. Ia hanya bisa melihat tatapan kejam dan tegas Su Heng untuknya sebelum pria itu mendorongnya ke samping. Shen Fanxing yang awalnya sudah lemah pun terdorong hingga menabrak pagar samping dan rasa sakit langsung menjalar dari pinggangnya. Wajahnya semakin pucat dan ia memegang pagar di belakangnya dengan kedua tangan untuk menstabilkan tubuhnya.

Shen Fanxing hanya bisa melihat pemandangan di depannya dengan dingin dan merasa sangat bodoh. Ia sudah lama mengetahui bahwa Shen Qianrou dapat menggunakan trik kekanak-kanakan dan memalukan. Namun, ia tetap terjerat tipu muslihatnya lagi dan lagi. Ia juga tahu bahwa Su Heng tidak bodoh, tetapi dia juga—

"Kak Heng, sakit sekali..."

Su Heng segera berdiri karena mendengar rintihan Qianrou membuatnya sedikit lebih sakit hati. "Tahan dulu. Aku akan membawamu ke dokter," katanya sambil membungkuk dan memegang tangan Shen Qianrou. Kemudian, ia mengangkat kepala dan memberikan tatapan dingin pada Shen Fanxing sambil berkata dengan suara yang dalam, "Kamu kembali ke ruang inapmu dulu. Sebentar lagi aku akan menemuimu!"

Ironis, Shen Fanxing mencibir dalam hati. Ketika Su Heng pergi sambil memegangi Shen Qianrou, ia tersenyum dengan tenang.

Tidak jauh dari pohon melati, seorang wanita tua di kursi roda menyaksikan kejadian itu dengan tenang. Matanya menatap tajam ke arah Shen Fanxing saat ia membuka mulutnya. "Lai Rong, apakah kamu melihat jelas pemandangan tadi?"

Wanita lima puluhan tahun di sebelahnya menjawab dengan hormat, "Saya melihatnya dengan jelas, Nyonya Besar." 

"Hm… Gadis kecil itu tergoda cinta hingga menjadi bodoh dan menggunakan trik inferior itu!" cerca wanita tua itu dengan marah.

"Tapi, bukankah itu berarti gadis yang satunya lebih bodoh? Tidak bisakah dia memecahkan trik kecil yang tercela seperti ini?"

Wanita tua itu menggelengkan kepalanya. Matanya tampak bijaksana saat ia menjawab, "Kamu salah, Lai Rong."

"Tolong Nyonya Besar jelaskan."

"Gadis yang satunya itu terlalu jujur. Dia tidak mau menjadi rendahan dengan melakukan beberapa hal-hal yang melampaui garis batasnya dan ia benci melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moral manusia! Jadi, dia tidak berpikir bahwa ada orang yang tak tahu malu di dunia ini dan benar-benar akan melakukan hal yang tak tahu malu seperti itu!"

Lai Rong mengangguk. "Saya mengerti, Nyonya Besar."

Wanita tua itu kembali menatap Shen Fanxing untuk waktu yang lama. Kemudian, ia berkata, "Itu tidak terlalu lucu…" Setelah sedikit mengeluh, ia menambahkan, "Tapi, temperamen dan sifatnya cukup bagus. Pergilah untuk memanggilnya dan biarkan aku melihatnya dengan lebih dekat."

Posisi Lai Rong sebagai pelayan menjadi sedikit sulit. "Tapi, Nyonya Besar, Tuan muda akan segera datang. Jika dia melihat orang luar datang ke taman ini—"

"Apa? Dia bisa memakanku??!" potong wanita itu kesal. Ia mendengus keras, tetapi tidak ada kekurangan kasih sayang untuk cucunya dalam nada suaranya.

Lai Rong tertawa lembut. "Baik, baik! Saya akan segera membawa orang itu pada Anda!"

Selagi mereka berbicara, gerbang pagar di tengah dua pohon tung membuat beberapa suara.