Meskipun suara Ji Jinchuan sangat rendah, tetapi bahkan jarum saja yang jatuh di ruangan itu bisa terdengar. Xie Suling mendongak sejenak, kemudian menundukkan kepalanya untuk terus menyalin kitab suci Buddha. Sementara Fang Yaqing pasangan itu dengan wajah masam. Setetes tinta jatuh dari ujung kuasnya dan mendarat di atas kertas, mengaburkan kata-kata yang baru saja ditulisnya.
Chen Youran menyesuaikan postur tubuhnya, memegang kuas sesuai dengan metode yang diajarkan suaminya, dan mulai menulis sebaris kata bersama-sama dengannya. Hal itu benar-benar membuat tulisannya terlihat lebih baik daripada yang sebelumnya. Dia melirik kata-kata yang ditulis Ji Jinchuan di kertasnya. Tulisannya tampak rapi, teratur, dan jelas. Bahkan tulisannya saat menggunakan kuas sangat bagus. Pria itu benar-benar menguasai segalanya. Entah bagaimana dia bisa bertemu dengan pria yang begitu sempurna.