Ji Jinchuan duduk di sofa dengan kaki terlipat dan buku harian hitam berbulu lembut milik Fang Yaqing di pangkuannya. Bulu matanya yang terkulai menutupi pupil matanya yang dalam, sementara jari-jarinya yang ramping membalik halaman demi halaman buku itu. Dia membaca isi tulisan dalam buku harian dengan sangat cermat. Sebuah buku catatan harian tebal mencatat seluruh proses, mulai dari perkenalan mereka hingga saling jatuh cinta, serta setiap bagian setelahnya.
Setelah insiden di bilik itu, suara Fang Yaqing terdengar lagi di radio kampus. Suaranya yang lembut dan halus terdengar seperti hujan berkabut di selatan Sungai Yangtze. Saat itu, dia membaca puisi Xu Zhimo dengan indah dan jelas. Setiap sudut kampus pun dipenuhi dengan suaranya yang mengalir perlahan seperti sinar matahari yang cerah. Dalam perjalanan kembali ke kelas dengan bola basketnya, Ji Jinchuan mendengar banyak pria berbicara tentang gadis itu di sepanjang jalan.