Sebatang rokok sudah terbakar habis. Gu Jinchen meremas putung rokoknya pada asbak. Dia kemudian berkata, "Youyou memang sangat menarik sejak awal."
"Hanya kamu yang bisa menjaganya," tutur Xu Chengyan. Dia lalu berdeham sebanyak dua kali dan teringat sesuatu. Dia bertanya dengan penuh antusias, "Apa favorit barumu ada di sini?"
Xu Chengyan sengaja memberikan penekanan pada kata 'favorit baru'. Mata bunga persiknya dipenuhi dengan senyum nakal. Gu Jinchen hanya menyipitkan mata padanya dan mengerutkan kening.
Kemudian, Xu Chengyan memanggil pelayan. Seorang manajer pelayan yang ada di luar menghampirinya dan menyapanya, "Ya, Tuan Muda Xu…"
"Apa gunanya sekelompok pria tanpa seorang pendamping wanita. Panggil beberapa orang wanita dan minta mereka datang ke sini," ucap Xu Chengyan. Tangan kirinya berada di sandaran sofa, sementara kedua kakinya menyilang.
"Baik," jawab manajer itu. Lalu, dia membalikkan badan dan pergi keluar bilik.