Xu Chengyan belum sempat bertanya apa yang sedang terjadi, tetapi Chen Youran sudah memutus panggilan telepon. Seketika, terdengar bunyi, 'tut tut tut' di dalam ponselnya. Namun, karena menyadari bahwa nada bicara Chen Youran sedang terburu-buru, dia tidak berani untuk menunda kepergiannya. Dia kembali ke ruang khusus untuk bermain catur dan kartu tersebut, lalu berkata kepada ayahnya, "Ayah, aku punya sesuatu yang harus dilakukan."
Ketika Tuan Xu mendengar suara seorang wanita yang meneleponnya barusan, ekspresi wajahnya tampak layu. Dia pun berkata, "Aku tidak pernah mengurusi urusan cinta monyet mu di luar akhir-akhir ini. Tetapi, kalau sesuatu hal yang buruk terjadi, aku tidak akan mengampunimu!"
"Dia adalah seorang teman," jawab Xu Chengyan yang mengetahui bahwa ayahnya sudah salah paham. Melihat sorot mata ayahnya yang penuh dengan tatapan curiga, dia bersikap dengan sangat lembut dan mengulangi perkataannya sekali lagi, "Dia benar-benar seorang teman."