Chereads / Selamat Tinggal Cinta Pertamaku / Chapter 16 - Kenalan Lama

Chapter 16 - Kenalan Lama

Chen Youran tengah memandang ke arah gedung yang menjulang tinggi. Saat itu, sinar matahari yang cerah dipenuhi dengan lingkaran berbagai macam warna. Dia mendorong pintu kaca dan masuk ke dalam sebuah ruangan.

Terlihat seorang resepsionis sedang melakukan panggilan telepon, jadi Chen Youran menunggu selama beberapa saat. Ketika resepsionis menutup telepon, dia berbicara sambil tersenyum, "Halo, aku Chen Youran. Aku punya janji dengan Ketua Redaksi Zhou."

Sembari tersenyum manis, resepsionis itu membawa Chen Youran ke ruang tamu dan menuangkan segelas air untuknya. "Nona Chen, mohon tunggu sebentar," katanya.

Tak lama, seorang wanita berusia tiga puluhan mendorong pintu dan masuk ke ruang tamu. Kulit wanita itu tampak terawat dengan baik hingga seseorang tidak akan bisa menebak usianya yang sesungguhnya. Dia sangat fashionable dan memiliki sikap yang sangat baik.

"Nona Chen, aku telah membuatmu menunggu," ujar Ketua Redaksi Zhou.

Chen Youran lalu berdiri dan mengulurkan tangan sambil berkata, "Halo, Ketua Redaksi Zhou."

Ketua Redaksi Zhou balik menjabat tangan Chen Youran. Dia duduk tepat di hadapannya dengan bibir yang menampakkan senyum yang elegan.

"Karena kamu diperkenalkan oleh Mo'an, kamu seharusnya tidak perlu melakukan ini, datang langsung saja untuk bekerja," ujar Ketua Redaksi Zhou. Nada suaranya sangat lembut seolah menunjukkan wanita itu dipenuhi dengan kebaikan.

Chen Youran tersenyum, tetapi dia tidak bisa untuk tidak mengingatkan Ketua Redaksi Zhou, "Ketua Redaksi Zhou, aku tidak tahu apakah Mo'an sudah memberitahu Anda atau belum. Aku sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja."

Setelah lulus dari University of California, Chen Youran telah banyak membuat sketsa dan menggambar, tetapi dia tidak memiliki pengalaman kerja sedikit pun. Dan meskipun pekerjaan yang dia dapatkan saat ini didasari oleh bantuan dan dikenalkan oleh Lin Mo'an, dia ingin diterima bekerja di sana karena latar belakang kemampuan yang dimilikinya. Jadi, dia merasa perlu untuk datang ke sana sebelum mulai bekerja agar nantinya tidak diremehkan oleh rekan-rekan kerjanya.

Akan tetapi, sepertinya Ketua Redaksi Zhou tidak terlalu mementingkan hal itu. "Pekerjaan di sini tidak serumit yang kamu pikirkan. Jika ada yang tidak kamu mengerti, kamu bisa menanyakannya kepada yang lain."

"Terima kasih Ketua Redaksi Zhou, sudah bersedia memberikan aku kesempatan ini," ucap Chen Youran. Dia berjabatan tangan dengan wanita itu lagi dan mengatakan bahwa dirinya akan mulai bekerja besok. Setelah itu, dia keluar dari perusahaan penerbitan majalah tersebut.

Setelah keluar dari perusahaan, Chen Youran melihat hari masih pagi. Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke kedai kopi yang berada di dekat perusahaan. Bangunan kedai kopi yang dikunjunginya berada tepat di samping danau. Di tepi danau terdapat pohon willow yang sangat asri dan membuat lingkungan itu tampak damai serta elegan.

Saat ini, waktu menunjukkan pukul 10 pagi. Terlihat beberapa orang di kedai kopi. Chen Youran tengah duduk di bawah payung besar, menyeruput kopi dan memicingkan matanya.

Di atas kursi tidak jauh dari tempat duduknya, Chen Youran melihat ada pria tampan yang dikenalnya. Gadis yang duduk bersama pria itu terlihat polos dan manis. Rok putih yang dikenakannya sangat indah, membuat dirinya tampak begitu menawan. Dilihat dari sikapnya, gadis cantik itu sepertinya adalah seorang putri dari keluarga yang bermartabat.

Entah apa yang dikatakan sang pria, tetapi gadis itu menundukkan kepalanya sembari tersenyum malu-malu. Rambutnya yang panjang dan halus menjuntai di dadanya, lalu karena hembusan angin, rambutnya berkibar hingga membuat leher putihnya terlihat.

Chen Youran menghela napas panjang. Dia menyayangkan gadis kecil polos itu jatuh ke mulut serigala. Melihat penampilan malu-malu gadis itu, playboy Xu Chengyan tampak sangat mengagumi dan terpesona kepadanya.

Chen Youran adalah wanita yang memiliki mental yang cukup baik. Dia meletakkan cangkir kopinya, berjalan maju, lalu dengan senyum yang sangat ceria dia menyapa pria yang dikenalnya itu, "Hai, Yan."

Mendengar ada suara wanita yang memanggilnya dengan sebutan 'Yan' membuat Xu Chengyan kebingungan dalam bersikap. Dia memang baru saja melihat ada seorang wanita yang juga dikenalnya, tetapi saat ini dia sedang bersama dengan teman wanitanya yang lain. Jadi, tidak nyaman baginya untuk menyapa wanita yang sudah lama dikenalnya itu.

Xu Chengyan berpikir, selama itu ada hubungannya dengan Gu Jinchen, dia akan berusaha keras untuk menjauh. Dia tidak pernah menyangka, Chen Youran memiliki inisiatif untuk menyapanya lebih dulu, apalagi memanggilnya dengan panggilan dekat.

Dulu Chen Youran selalu memanggilnya dengan nama depan dan nama belakangnya, Xu Chengyan. Tentu saja saat itu dia tidak berani membiarkan gadis itu menghapus nama keluarganya dan memanggilnya dengan sebutan 'Yanyan' karena masih baru mengenal.

Xu Chengyan ingat dengan jelas, pada saat Chen Youran memanggil namanya dengan sebutan 'Chengyan', dia terus mendapat cibiran dari Gu Jinchen selama sebulan.

Pada saat itu, ketika Gu Jinchen memperkenalkan Chen Youran kepadanya, gadis itu baru berusia 16 tahun. Dia terlihat murni seperti air dan selalu memanggil Xu Chengyan dengan sebutan 'Tuan'. Mendengar sebutan itu, membuatnya merasa canggung.

Melihat pacar sahabat yang sudah dianggap sebagai saudara laki-lakinya, bersikap seperti itu kepadanya, Xu Chengyan memiliki kecurigaan bahwa dia lah yang menyuruh pacarnya itu memanggilnya dengan sebutan 'Chengyan'.