Setelah mengakhiri panggilan telepon, Gu Jinchen terdiam selama beberapa saat. Dia menekan saluran internal pada telepon di ruangan kantor yang mengarah kepada asistennya, lalu berkata, "Bantu aku agar bisa makan malam dengan Tuan Ji dari Grup Zhongsheng nanti malam."
"Baiklah, Presiden Gu," kata sang asisten.
Ruang kantor presiden berada di lantai 28. Gu Jinchen tengah berdiri tepat di belakang jendela, dia mengenakan kemeja putih dengan lengan baju yang ditarik ke atas hingga menampakkan otot lengannya yang kuat.
Gu Jichen masih mengingat dengan jelas saat malam sebelum Chen Youran pergi ke luar negeri sekitar tiga tahun lalu, dia membakar foto-foto kebersamaan mereka berdua. Dia membuang semua kenangan yang berhubungan dengan gadis itu.
Selain itu, Gu Jichen juga masih mengingat dengan jelas kata-kata penolakan yang penuh kebencian dari Chen Youran, "Gu Jinchen, aku berharap kita tidak akan pernah bertemu lagi di kehidupan ini."
"Youyou…" Gumam Gu Jichen dengan pelan sambil memejamkan matanya.
***
Chen Youran sudah kembali duduk di bangku penumpang belakang. Dia menutup matanya dan pura-pura tidur. Dia menunggu hingga Tuan Wang mengatakan mereka telah sampai di tempat tujuan, setelah itu baru dia membuka matanya.
Tuan Wang keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Chen Youran. Seketika dia terpana saat melihat rumah yang ada di depan matanya. Mata dan alisnya yang indah mengkerut, begitu juga dengan keningnya.
"Untuk apa datang ke rumah keluarga Gu?"
Tuan Wang menjawab dengan ramah, "Nona Besar mengatakan sudah tiga tahun tidak bertemu denganmu. Jadi, dia menyuruhku menjemput dan membawamu ke rumah keluarga Gu untuk makan bersama."
Chen Youran menggigit bibirnya yang tampak pucat. Sudah tiga tahun lamanya dia berada di luar negeri. Jika bukan karena ulang tahun ke-80 Tuan Chen, dia tidak akan pernah kembali. Entah itu California, Inggris ataupun Kanada, selama itu bukan kediaman asalnya, dia bersedia menetap seumur hidup. Walaupun dia harus merasakan kesepian yang amat dalam.
Pelayan keluarga Gu membawa Chen Youran masuk ke dalam ruang tamu. Terlihat Chen Shuna yang baru saja turun dari lantai atas. Dia melihat Chen Youran yang berdiri di teras, wajahnya pun langsung menunjukkan ekspresi bahagia. Kemudian, dia berkata, "Youran, akhirnya kamu mau kembali."
Pada hari dimana Chen Youran pergi ke luar negeri tiga tahun lalu, Chen Shuna ikut ke bandara untuk mengantar kepergiannya. Matanya mengungkapkan rasa frustasi dan sangat sedih mendengar adiknya itu mengatakan, "Aku tidak akan kembali. Aku juga tidak akan datang pada acara pemberkatan kalian."
Pada saat kepergian Chen Youran, satu minggu kemudian adalah pernikahan Gu Jinchen dan Chen Shuna. Karena tidak dapat memulihkan hatinya, dia hanya bisa memilih untuk melarikan diri. Setelah pergi ke luar negeri, dia menghapus kontak semua orang yang ada di ponselnya. Dia juga tidak login ke MSN untuk waktu yang cukup lama. Sampai suatu hari, dia menelepon Chen Yao karena membutuhkan uang. Jadi, dia menghubungi keluarga Chen.
Setelah tidak bertemu selama tiga tahun, Chen Shuna, sebagai wanita yang telah menikah, tampak lebih cantik dari sebelumnya. Dia mengenakan cheongsam
"Kakak..." Chen Youran memanggil Chen Shuna dengan sangat lembut. Kelembutan suaranya hampir terdengar seperti gadis centil.
Saat Chen Shuna sudah menuruni semua anak tangga, dia berjalan ke arah Chen Youran. Dia memandangnya dari atas hingga bawah dan merasa bahwa adiknya itu telah banyak kehilangan berat badannya. Sosok gadis itu tampak hanya memiliki kerangka yang tersisa di tubuhnya saat ini.
Chen Shuna berkata dengan nada sedih, "Apakah tinggal di California begitu buruk?"
"Tidak ada yang buruk, semuanya baik-baik saja," jawab Chen Youran. Setiap kali seseorang bertanya tentang kehidupannya di California, dia selalu mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.
Chen Shuna tahu bahwa Chen Youran adalah seseorang yang keras kepala. Jika dia tidak ingin mengatakan sesuatu, dia tidak akan mengatakan apa pun. Melihat mata adiknya yang tampak lelah, dia berkata, "Naik ke atas dan beristirahatlah. Ketika kamu sudah bangun, aku akan meminta pelayan untuk membuat hidangan favoritmu."
"Umm," jawab Chen Youran. Dia memang benar-benar merasa lelah, jadi dia.bergegas pergi ke lantai dua. Dia sudah tidak asing lagi dengan rumah keluarga Gu. Dia juga sudah akrab dengan kamar tamu disana.
Sesampainya di kamar, Chen Youran mandi dengan air panas. Setelah selesai, dia mengeringkan rambut dan keluar dari kamar mandi. Lalu, dia naik ke tempat tidur dan perlahan-lahan menutup matanya. Saat tidur, dia merasa begitu gelisah karena selalu bermimpi hal aneh.