Chereads / Selamat Tinggal Cinta Pertamaku / Chapter 30 - Ambilkan Bola Untukku

Chapter 30 - Ambilkan Bola Untukku

Di sebuah lapangan golf.

Chen Youran tengah duduk di tempat istirahat, membuka tutup botol air mineral dan meminumnya. Meskipun saat ini bukanlah musim panas, tetapi jika melakukan sedikit olahraga, tentu akan ada keringat yang keluar di dahinya.

Tidak jauh dari tempatnya duduk, Chen Yaoting dan direktur utama sebuah perusahaan bermain dengan riang gembira. Keterampilan kedua pria itu sama hebatnya, sampai-sampai mereka telah bermain selama dua jam berturut-turut dan hasilnya seri, tidak ada yang menang.

Hari ini adalah hari Sabtu, sebenarnya Chen Youran berencana melakukan tur selama dua hari bersama teman wanitanya. Namun, saat perjamuan makan tadi malam, Chen Yaoting mengatakan kepadanya bahwa dia telah membuat janji dengan orang lain untuk membicarakan proyek sembari bermain golf, sehingga mereka bisa sekalian bersantai bersama. 

Chen Youran tahu betul bahwa Chen Yaoting tidak akan membawanya keluar tanpa alasan. Akan tetapi, sudah dua jam dia melihat ayahnya bermain sejak mereka datang. Ketika baru sampai di lapangan golf, ayahnya dan Wakil Presiden Zeng bertukar salam dan mereka langsung mulai bermain. Mereka sama sekali tidak terlihat bertemu untuk membicarakan proyek, tetapi malah terlihat tujuan utama mereka bertemu adalah untuk bermain golf. 

Keahlian yang dimiliki Chen Youran rata-rata dalam olahraga ini. Setelah bermain sendirian sebentar, dia tidak merasa tertarik untuk bermain lebih lama. Jadi, dia malas untuk melanjutkan permainan dan lebih memilih untuk duduk, lalu mengeluarkan ponselnya untuk membaca berita.

Ketika Chen Youran kembali mendongakkan kepalanya, Wakil Presiden Zeng dan Chen Yaoting, telah berhenti bermain. Mereka tengah berjalan ke tempat yang sama. Dia pun menggeser matanya dan melihat ke arah mereka berjalan. Dan ternyata, pria yang akan mereka temui adalah Ji Jinchuan.

Hari ini, Ji Jinchuan mengenakan pakaian olahraga berwarna putih dengan handband di tangannya. Ada sekitar dua atau tiga orang yang duduk bersamanya. Salah satu dari mereka, Chen Youran pernah melihatnya di pesta ulang tahun kakeknya. Pria itu tampaknya adalah bos sebuah perusahaan, dia cukup terkesan kepadanya karena sosok itu adalah Mediterania.

Mereka semua bertukar sapa sebentar. Terlihat Chen Yaoting melambaikan tangan kepada Chen Youran. Dia pun menatap kembali kepada ayahnya dan menyapa Ji Jinchuan sembari tersenyum, "Presiden Ji". 

Sementara Ji Jinchuan yang disapa melirik Chen Youran sekilas dan sedikit mengangguk. Dibandingkan pada pesta ulang tahun Kakek Chen, hari ini sikapnya lebih dingin. Dia biasanya mengenakan setelan jas dengan alis yang tegas dan tajam, tetapi sekarang dia memakai pakaian kasual dengan warna cerah dan sangat elegan, berbeda dari pakaian yang digunakan biasanya.

Wakil Presiden Zeng yang sudah terbiasa dalam bersosialisasi dengan cermat berkata, "Karena Presiden Ji selalu datang ke sini untuk bermain golf, mengapa kita tidak pergi bersama-sama saja?"

Chen Yaoting yang tidak mau kalah berkata, "Presiden Ji tidak suka bermain bersama-sama. Terlalu ramai."

Ji Jinchuan sebenarnya berada di lapangan golf hari ini untuk mendiskusikan kontrak dengan rekannya dan dia baru saja mendapat kesepakatan. Melihat Chen Yaoting dan Wakil Presiden Zeng sudah mengatakan tujuan mereka, dia tidak bisa menolak. Dia pun mengangguk dan setuju.

"Keterampilan bermain Chen Youran masih di bawah rata-rata, pada musim ini jika Anda tidak terlalu sibuk, bisakah Anda membimbingnya satu atau dua kali?" Meskipun ucapan Chen Yaoting cukup halus, semua orang yang berada di sana sudah bisa memahami maksud dari perkataannya. Dia ingin mengambil kesempatan untuk membiarkan putrinya mendekati Ji Jinchuan.

Wajah Chen Youran sedikit berubah. Tidak heran Chen Yaoting membawanya ikut bermain hari ini, rupanya tujuan aslinya ada di sini. Mereka sudah tahu bahwa Ji Jinchuan akan datang di pagi hari. Jadi, mereka menunggu mangsanya disini? Batinnya.

Ji Jinchuan kemudian berkata dengan ringan, "Keluarga Ji tidak begitu miskin. Jadi, aku tidak perlu menjadi pelatih."

"Bukan begitu, Presiden Ji salah paham dengan saya. Maksud saya, saya khawatir Anda akan merasa bosan jika bermain sendirian," ucap Chen Yaoting yang agak merasa malu.

"Merasa bosan?" Ji Jinchuan mengubah handband ke tangan yang lain. Seolah sedang memikirkan hal itu, dia mengangkat alisnya dan berkata kepada Chen Youran, "Kalau begitu, ambilkan bola untukku."

Wajah Chen Yaoting berubah, saat ini dia dipenuhi dengan kegembiraan. Berbeda dengan ayahnya, wajah Chen Youran tampak sangat masam. Disini ada ball boy, apakah harus aku yang mengambil bola? Batinnya.

Ketika bermain, Chen Youran menyadari bahwa Ji Jinchuan sedang mengerjainya. Sembilan dari sepuluh bola dipukul sangat keras oleh pria itu, namun semuanya berguling sangat jauh sehingga dirinya harus mengambilnya. Kini dia merasa kakinya hampir patah.