Ji Nuo tampak bersikeras, "... Tidak, aku ingin menunggu panggilan dari ayah dan ibu. "
Kepala pelayan membujuknya, "... Mereka tidak tahu kapan akan turun dari pesawat. Bagaimana kalau kamu menelepon mereka besok pagi?"
Nada bicara Ji Nuo sangat tegas, "... Ibu pasti akan meneleponku ketika turun dari pesawat. Jika aku tertidur, aku tidak akan bisa menjawab teleponnya. "
Kepala pelayan menghela napas dan terus menunggu bersamanya.
Pada pukul sebelas, kedua mata Ji Nuo sudah bertarung. Ia terus mengusap matanya hingga memerah.
Bibi Zhao turun dari lantai atas dan melihat Ji Nuo masih belum tidur. Dia menatap kepala pelayan dan kepala pelayan itu menggelengkan kepalanya.
Bibi Zhao berjalan ke depan Ji Nuo, "... Tuan muda, ini sudah malam. Aku akan membawamu kembali ke kamar untuk tidur. "
Ji Nuo menguap, matanya berkaca-kaca. "... Aku sedang menunggu panggilan dari ibu. "