"Nama yang bagus." Su Ning membungkuk dan menyentuh wajah Fang Sitong dengan jari-jarinya. Kemudian, dia menegakkan tubuh dan kembali menatap Fang Yaqing, "Apa nama marganya nama keluargamu?"
"Iya," jawab Fang Yaqing.
"Bagaimana dengan ayahnya?" Su Ning pura-pura terlihat bingung.
Fang Yaqing menutupi telinga Fang Sitong lalu berkata dengan nada suara yang sangat pelan, "Dia tidak punya ayah."
Fang Sitong menolehkan kepalanya karena telinganya ditutup tiba-tiba oleh ibunya. Dia melirik Su Ning lalu kembali menatap ibunya. Wajah kecilnya penuh kebingungan.
Pintu lift hampir menutup saat ini. Su Ning pun buru-buru menekan tombol buka, dia mengucapkan selamat tinggal dan memasuki lift.