Sebuah tangan terulur dari dalam. Tanpa sadar, Qiao Mianmian mundur satu langkah. Tapi tangan yang terulur itu masih menggenggamnya dengan kuat. Tanpa sadar, Qiao Mianmian berteriak karena terkejut akibat tiba-tiba ditarik ke dalam ruangan dengan kekuatan yang sangat besar.
Pada saat yang sama, pintu ditutup kembali, dan ia ditangkap oleh seseorang hingga mencapai pintu.
Sosok di depannya bertubuh jangkung dan matanya hitam. Sebelum Qiao Mianmian melihat siapa yang menangkapnya, dagunya sudah di cubit hingga terangkat ke atas. Ciuman mendominasi dan panas pria itu juga langsung melahap bibirnya. Ciumannya begitu dalam penuh nafsu. Mau tak mau, Qiao Mianmian membuka matanya lebar-lebar dengan perasaan takut. "Um ..."
Saat Qiao Mianmian baru saja akan memberontak, embusan napas yang akrab terdengar di telinganya. Di mata hitam legam Qiao Mianmian, perasaan panik itu berubah menjadi kejutan. Napas itu ... adalah napas Mo Yesi. Mengapa dia bisa datang ke sini?