"Mo Yesi, aku bisa sendiri ..." rengek Qiao Mianmian.
"Tampaknya, kau masih tidak terlalu lelah." Pria itu mengangkat alisnya, ada sedikit kesan berbahaya pada nada bicaranya yang rendah. Tatapannya yang dalam tertuju pada bibir lembut Qiao Mianmian, dan matanya seketika tampak meredup.
"..." Qiao Mianmian terdiam.
*
Selesai disuapi oleh Mo Yesi hingga makanannya habis, Qiao Mianmian memang benar-benar merasa sangat mengantuk. Tidak lama kemudian, ia langsung tertidur.
Setelah ia terbangun ternyata sudah hampir pukul enam sore. Ia mengusap-usap matanya dan menguap. Ia baru saja turun dari tempat tidur dan langsung menerima telepon dari Jiang Luoli. Begitu terhubung, suara marah Jiang Luoli langsung terdengar dari ujung telepon. "Sial! Sayang, apakah kau sudah lihat di Weibo? Ada berita buruk tentangmu lagi."
"???" Qiao Mianmian kebingungan.