Mo Yesi terus mencium hingga ada sedikit respons emosional, Bagaimana dia tumbuh dewasa? Bagaimana bisa seluruh tubuhnya sangat lembut?
Sepuluh jari Qiao Mianmian yang halus dan ramping seperti daun bawang, begitu putih dan lembut, hingga membuat Mo Yesi tidak rela melepaskannya, seolah tidak sabar untuk menelannya.
"Mo Yesi, aku mengantuk…"
Qiao Mianmian merasa jari-jarinya panas dan tempat yang dicium Mo Yesi seperti mengobarkan api. Napas pria itu jatuh di telapak tangannya dan itu terasa panas dan sedikit menakutkan.
Begitu Qiao Mianmian mengangkat kepalanya, ia melihat mata gelap Mo Yesi berubah menjadi lebih gelap dan memanas. Ia buru-buru menarik tangannya dan memasukannya kembali ke selimut rapat-rapat. Qiao Mianmian tidak asing dengan ekspresi ini. Ia merasa jika ia terus membiarkan Mo Yesi menciumnya seperti ini, sesuatu akan terjadi.