*
Qiao Mianmian mengikuti Mo Yesi sampai tempat parkir, kemudian ikut masuk ke dalam mobil bersama dengan Mo Yesi.
"Apakah kau masih sedih?" Melihat istrinya yang pendiam dengan ekspresi sedih di sampingnya, Mo Yesi mengulurkan tangan dan merangkul Qiao Mianmian masuk ke dalam pelukannya.
Mo Yesi meletakkan tangan besarnya di atas kepala Qiao Mianmian, lalu membelainya dengan lembut sebanyak dua kali. "Jangan sedih lagi, selain mereka masih banyak orang yang sangat mencintaimu. Ada aku, Chenchen, selain itu juga ada Nyonya Bai dan yang lainnya. Jangan sedih lagi terhadap orang yang tidak berharga, aku akan sedih, ya?"
Qiao Mianmian bersandar di depan dada Mo Yesi yang kokoh dan hangat. Mencium bau napas yang familiar di tubuh Mo Yesi, seketika membuat hati Qiao Mianmian menjadi sangat tenang. Qiao Mianmian masih merasa seperti mimpi.